Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net
yesung Pictures, Images and Photos
Rabu, 08 Juni 2011

Love is You - Part 2 -


Love Is You – Sweet Lollipop – Part2

Author : Milla Anggraini
Cast : Super Junior, Jung Yora, Park Heegi, Ahn Taeyoo, Han Seungi
Genre : Romance

NO PLAGYAT!


Yora POV
Ini tahun terakhirku di Seoul university. Dan apa kalian tahu? Aku sudah resmi menjadi kekasih dari Kim Jongwoon! Tepatnya satu tahun yang lalu.
Dua tahun yang lalu, aku berkenalan dengan Kim Jongwoon. Yah, meskipun perkenalan kami harus sembunyi dari siapapun. Bahkan pada saat itu dia tidak menceritakan kejadian ini pada member yang lain. Setelah pertemuan pertama kami, kami sering bertukar pesan, bertelepon bahkan sering bertemu. Di sela-sela jadwalnya yang padat, ia kadang menyempatkan waktunya untukku.
Entahlah, pada saat itu hubungan kami hanya sebatas teman saja. Hingga pada akhirnya satu tahun kemudian member yang lain tahu tentang keberadaanku. Dan itu membuatku menjadi tahanan setiap minggu di dorm mereka.
FLASH BACK
Aku melangkahkan kaki menuju sebuah restauran. Jujur saja saat ini aku sangat lapar sekali. Cacing-cacing di perutku sedang berpesta saat ini.
Triing..
Bel restauran berbunyi saat aku membuka pintunya. Seorang ahjumma yang aku tafsir usianya berkisar 50-an menyambutku dengan senyum ramahnya. Aku segera memesan takkogi dan satu gelas jus jeruk.
Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado
geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram
neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo
eodiseo channi Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom
na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

Tiba-tiba ponselku berbunyi dari dalam tas. Aku mengambinya dan membuka flapnya. Sebuah panggilan masuk!
-Jongwoon-Kim calling-
Ha? Tumben sekali dia meneleponku? Biasanya juga kami hanya saling mengirimkan pesan.
“Yeobseyo?” jawabku.
“Ne. Annyeong Yora ssi!”
“Oh, annyeong oppa. Eh? Tumben menelfon? Ada apa? Merindukanku? Ahahaha..” Aku sedikit tertawa lalu memandangi langit restaurant.
“Mwooo? Ehm.. Hmm.. anio.. anioo..! Ah nae, aku merindukanmu!” jawab Jong woon Oppa dengan gugup. Dia merindukanku? Benarkah itu? Apa aku tak salah dengar?
“Jinja?? Oppa merindukanku??” tanyaku hati-hati.
“Ah lupakan..”
Yah! Kenapa tidak jawab “IYA” saja?! Kenapa malah dilupakan? Dasar menyebalkan! Aku sedikit menggerutu.
Ya, tunggu dulu! Kenapa suaranya keras sekali? Dan kenapa terdengar sangat dekat???
“Kim Jongwoon Oppa???” panggilku padanya, lalu aku memandang kebelakang. Oh Tuhan!

KIM JONGWOON POV
“Jinja? Oppa merindukanku?” tanyanya sekali lagi. jantungku mulai berdebar-debar tak jelas. Yakin saja, rasanya ingin sekali lepas. Oh tuhan..!
Ah suaranya merdu sekali. Dan terdengar sangat jelas.
“Ah lupakan..” bodoh! Kenapa aku harus berkata begini! Ya aku merindukannya! Sangat!
 “Kim Jongwoon Oppa???” panggilnya. Hatiku mulai berdebar-debar lagi. rasanya dia ada didekatku, tapi itu benar-benar tidak mungkin. Dasar Pabooo..!!
Aku sedikit terhenyak, kemudian memandang kesekeliling untuk menghirup udara. Namun pandanganku tertuju pada seorang gadis dibelakangku yang sedang memandang kearahku. Jantungku! Kemana jantungku! Rasanya tak ada udara disekitarku! Omonaaa..! Sesak! Ryeowook-ssi..! Tolong aku!!
“Kim Jongwoon Oppa???!” panggilnya padaku dengan tatapan terkejut. Aku hanya memandangnya tanpa tersenyum sedikitpun. Yang ada dipikiranku sekarang hanya “GUGUP”.
Dia melambai kearahku. “Oppa??” senyum itu. Senyum yang bisa meluluhkan hatiku.
Aku memaksakan seulas senyuman padanya walau hatiku benar-benar kacau.
“Yora-ssi???” aku beranjak dari kursi, kemudian berjalan mendekatinya.
“Annyeong Oppa!!” dia membungkuk didepanku. suaranya terdengar sangat gugup. Bagaimana denganku?? Aku takut suaraku hilang. Kemana?! Kemana suaraku!!
“A.. nadooo annyeoo..ng..!! Nado annyeong Yora-ssi..!”

==
Aku sering mengunjungi mereka dan memasakkan makanan untuk mereka, terlebih lagi Jongwoon. Tak bisa kupungkiri, semakin aku mengenalnya semakin tumbuh perasaanku. Dari awalnya aku hanya mengagumi, sekarang menjadi cinta! Tapi aku berusaha menekan perasaanku padanya. Aku takut pertemannan kami akan hancur.
“Yora ssi! Kau sudah datang! Ppali! Jongwoon sudah menunggu!” ucap Heechul oppa.
“Mwo?” Aku mengerutkan dahiku.
“Waeyo? Ada yang salah?”
“Ya tentu saja oppa! Tak biasanya kau memanggil Jongwoon oppa dengan namanya. Kau biasanya memanggilnya Yesung, Big-Head atau bahkan Weird-man!”
“Mungkin aku sudah terinfeksi virusmu!”
“Kenapa aku oppa?” jawabku sambil berjalan.
“Ya! Karena kau sering memanggilnya dengan kata ‘Jongwoon’ jadi aku dan Leeteuk juga ikut memanggilnya begitu!” jelas Heechul oppa. Kami berdua tertawa sambil memasuki lift yang membawa kami ke lantai 11.
Ting!
“Annyeong haseyo!” ucapku saat memasuki dorm.
“Annyeong Yora!” jawab mereka serempak.
“Oh, rupanya kau bersama dengan Heechul hyung?” tanya Ryeoppa.
“Ne. Kebetulan kami bertemu di bawah tadi. Mana Jongwoon oppa?” tanyaku.
“Hei, bisa tidak kau menanyakan kami. Jika si ‘aneh’ itu tak ada selalu dia yang kau tanyakan!” ucap Kyuppa. Aku hanya tersenyum mendengarnya.
“Yak! Kyu! Bisakah kau sopan sedikit? Dia ini ELF ku! Dan aku ini biasnya? Arraso?” tiba-tiba Jongwoon oppa keluar dari arah dapur.

Jongwoon POV

“Annyeong haseyo!” aku mendengar suara yang sangat familiar yang satu tahun ini menemaniku.
“Annyeong Yora!” jawab member yang ada di ruang TV.
“Oh, rupanya kau bersama dengan Heechul hyung?” kali ini aku dengar suara Ryeowook.
“Ne. Kebetulan kami bertemu di bawah tadi. Mana Jongwoon oppa?” tanyanya pada mereka. Aku tahu dia pasti akan bertanya begitu. Dan kalau sudah begitu, si evil itu..
“Hei, bisa tidak kau menanyakan kami. Jika si ‘aneh’ itu tak ada selalu dia yang kau tanyakan!” benar kan apa kataku. Dasar Evil gila! Memangnya kenapa kalau Yora menanyakanku? Apa itu salah? Aku lihat dia hanya tersenyum mendengar ucapan Evil itu.
“Yak! Kyu! Bisakah kau sopan sedikit? Dia ini ELF ku! Dan aku ini biasnya? Arraso?” ucapku sambil keluar dari arah dapur. Kulihat dia membalikkan kepalanya dan tersenyum padaku.
“Ya! Aku ini juga member super junior! Masak hanya kau yang di tanyakan hyung?”
“Tapi dia ini ELF-ku.” Ucapku sambil menekankan kata ‘ELF-ku’ seakan hanya aku yang boleh memilikinya.
“Ara, ara. Memang susah kalau hyung aneh ini bicara.” Sambungnya.
“Mwo? Aneh katamu?” tanyaku padanya.
“Ya! Aneh! Suka bicara sendiri ..... “ dan ya, dia mengatakan semua-nya di hadapan Yora. Aku menengok kearah Yora, dan kudapati ia sedang tertawa melihat tingkah kami.
Tiba-tiba si Evil itu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekatiku.
“Aku tahu kau menyukainya. Aku hanya ingin menguji saja. Ia benar mencintaimu atau tidak. Aku tak mau kau salah pilih hyung! Sepertinya dia gadis baik-baik.” Ucapnya sambil berbisik.
Aku menoleh kearahnya. Dia menatapku. “Katakan padanya hyung! Atau kau akan menyesal!” sambungnya lalu menghilang ke dalam kamar.

Yora POV

“Mana Jongwoon ssi? Bukankah ia berjanji pukul 7 sudah datang?” tanya ku pada Sungmin oppa. Hari ini kami akan mengahdiri sebuah acara makan malam. Dan aku juga ikut di undang.
“Sungmin oppa! Apa Jongwoon oppa tidak apa-apa? Coba kau telepon dia. Aku takut ada apa-apa. Ini sudah pukul 8 malam.”
“Ne. Araso. Sebentar ya Yora.” Ucapnya sambil mengeluarkan ponselnya dan pergi entah kemana.
15 menit kemudian . . .
Aduh, dimana manusia-manusia itu ya? Mengapa Sungmin oppa juga ikut hilang. Kini aku sendiri, duduk di sebuah meja yang berisi lilin. Sebenarnya kami akan candylight dinner bersama-sama. Tapi mengapa jadi begini? Aku juga tidak membawa ponsel! Jeongmal baboya Yora! Rutukku dalam hati.
Krosak..
Aku mengalihkan pandanganku. Tiba-tiba aku mendengar seseorang memainkan gitarnya. Beberapa detik kemudian disusul dengan suara piano dan alunan biola. Lalu aku mendengar suara Ryeoppa menyenyikan sebuah lagu yang aku kenal. One fine Spring Day.
One Fine Spring Day…
Geu nalchuhruhm ddaddeuthan baram boolgo,
Geudaega saranghaduhn hwaboonen kkochi pigo
Uhneun saenga ddo bomnari deuriwuhdo,
Ajikdo nan gipeun gyuhwool jameul jago shipuh

Ajoo muhlli, ajoo muhlli geudaega innayo
Sashil nan geudaega maeil geuriwoonde
Ajoo jageun, ajoo jageun sasohan guhtdeuredo
Maeil geudaega saenggagi na

Bangan gadeuk nama wirohae jooduhn
Geudae hyangkiga kkot soge da heutuhjyuh
Uhnjenganeun neukkil soo uhbseulkka bwa
Geudae idduhn gongkirado bootjaba doogo shipuh

Ajoo muhlli, ajoo muhlli geudaega innayo
Sashil nan geudaega maeil geuriwoonde
Ajoo jageun, ajoo jageun sasohan guhtdeuredo
Maeil geudaega saenggagi na

Harooga myuht dari dwego,
Uhnjenganeun nae mamedo oneul gateun sae bomi ol tende…

Ajoo muhlli, ajoo muhlli muhn gose inneyo
Geudaeui maeireun bomnarira miduh
Ajoo muhn nal, ajoo muhn hootnal geudae nareul mannamyuhn
Neul hamkkeyuhddago yegihae jwuh


Setelah lagu itu selesai, samar-samar aku melihat seseorang berjalan mendekat kearahku.
“Jongwoon oppa?” tanyaku.
“Would you be my girlfriend?” ucapnya padaku sambil berlutut dan memberikan seikat besar mawar merah padaku. Aku hanya bisa diam dan menatapnya terpaku.
“Bagaimana Yora? Would you be my girlfriend?”ulangnya.
Aku hanya tersenyum dan menerima mawar yang ia sodorkan padaku. “Yes, i do.” Ucapku.
Dia lalu bangun dan memelukku. “Gomawo Yora! Jeongmal gomawo.”
“Gwenchana oppa. Cheonmaneyo.”
Lalu aku dengar suara tepuk tangan dari banyak orang. Jongwoon melepaskan pelukannya padaku. Dapat kulihat 13 member super junior sedang berdiri di hadapan kami.
“Begini dong! Jadi kami tidak perlu lagi repot-repot menjadi mata-mata kalian!” ucap Kyuppa pada kami.
Kami berdua hanya tersenyum mendengarnya. Setelah itu, kami makan malam bersama.
“Yora, kenalkan. Ini Kangin. Dia baru saja kembali dari wajib militernya.”
“Park Yora imnida.”ucapku sambil membungkukkan badan.
“Ne. Tak usah seformal itu. Kim Youngwoon imnida. Panggil aku Kangin saja.” Balasnya.
Lalu kami duduk sambil menikmati alunan indah piano yang dimainkan oleh Ryeoppa. “Kau yang merencanakan semua ini oppa?” tanyaku pada Jongwoon oppa.
“Aniyo. Bukan hanya aku. Tapi mereka juga.” Ujarnya sambil menunjuk member yang lain.
“Gomapta oppa. Aku sangat bahagia sekali malam ini.” Ucapku sambil bersandar padanya.
FLASH BACK END

Yora POV

Lusa tepat 1 tahun hubunganku dengan Jongwoon oppa. Ya, tanggal jadi kami bertepatan dengan ulang tahunnya 24 Agustus! Apa yang sebaiknya aku berikan pada Jongwoon oppa ya?
Oh ya! Aku tahu! Aku menekan beberapa digit nomor di ponselku.
“Yeoboseyo..” terdengar jawaban di ujung sana.
“Ryeoppa! Ini aku!”
“Iya, aku tahu, ada apa Yora?”
“Kau bisa membantuku? . ...”
“Ne. .... Arraseo. ... Baiklah.” Klik. Untung saja Ryeoppa mau membantuku!

Keesokan harinya. . .

Jongwoon POV
Lelah sekali rasanya. Oh ya, aku belum menghubunginya. Ku tekan beberapa digit nomor di ponselku.
“Yeoboseyo!” kata seseorang di seberang sana.
“Chagi! Bagaimana keadaanmu? Gwenchana?” tanyaku.
“Molla oppa. Aku merasa tak enak badan, lagipula aku lelah sekali oppa. Aku mau istirahat dulu ya oppa. Annyeong!” ucapnya
“Chagi? Halo!” klik. Hubungan dimatika. Ada apa sebenarnya? Apa aku harus ke apartemennya? Tapi sekarang hampir tengah malam.
Baiklah aku hubungi dia besok saja.

Author POV

Niga wooseumyuhn nado joha nuhn jangnanira haedo
Nuhl gidaryuhdduhn nal,
nuhl bogo shipduhn bam naegen buhkchan haengbok gadeukhande

Tiba-tiba saja ponsel Jongwoon berbunyi saat ia hendak merebahkan tubuhnya. Tanpa melihat siapa yang menelepon, ia sudah tahu dari siapa. Pasti dari Yora! Ia sengaja memasang ringtone yang berbeda untuk kekasihnya itu.
“Yeoboseyo chagi! Kau bilang tadi lelah?” ucapnya.
“Jongwoon, tolong aku! Cepat! Cepat tolong aku Jongwoon!” Yora menjawab dengan suara yang panik.
“Waeyo? Ada apa? Kau dimana?”
“Apartemen.” Klik. Hubungan terputus. Jongwoon yang saat itu hanya menggenakan piama segera mengambil kunci mobil dan mengendarainya menuju apartemen Yora. Ia segera masuk dan mendapati apartemen itu gelap.
“Yora! Yora! Kau di mana chagi? Yora!” terikanya. Namun nihil. Tak ada jawaban apapun.
Apa dia terlambat? Di mana Yora? Tanyanya dalam hati. Ia merasakan air matanya mulai mengalir karena tidak bisa menolong orang yang ia sayangi.
Tiba-tiba telepon apartemen Yora berbunyi.
Kring.. Kriing..
“Yeoboseyo!” ucap Jongwoon.
“Ingin kekasihmu selamat Kim Yesung?” tanya seorang pria di telepon.
“Waeyo? Siapa kau? Apa hubunganmu denga Yora?”
“Siapa aku? Kau tak perlu tahu siapa aku tuan! Yang jelas, kau mempunyai utang padaku!”
“Katakan! Utang apa? Berapa yang kau minta? Aku akan berikan! Asal kau lepaskan Yora!”
“Uang? Aku tak butuh uang mu! Datang lah ke ----- pukul 23.50 jika terlambat satu detikpun, say goodbye to your girlfriend!” ucap orang itu.
Segera saja Jongwoon pergi ke alamat yang telah di sebutkan. Ia sampai di sebuah tempat yang dulu ia gunakan untuk meminta Yora menjadi kekasihnya. Sebuah tempat yang romantis di mana di ujungnya terdapat jembatan yang menghubungkan tempat itu dengan laut. Dan, sekarang ditempat ini pula ia akan kehilangan Yora?
“Shireo!” ucap Jongwoon.
“Yora! Yora! Kau dimana? Aku datang Yora!” Jongwoon terus berlari mengitari tempat itu. Samar-samar ia melihat sosok bayangan hitam dari ujung jembatan.
“Nuguseyo? Dimana Yora?” Orang itu hanya tersenyum memandang ujung jembatan.
Byur.. terdengar suara hantaman pada air laut.
“Kau terlambat 1 detik tuan Kim Yesung!”
“Ani! Andwe!!!!” teriak Yesung sambil menghampiri ujung jembatan. Ia tak menyangka akhir kisahnya akan seperti ini. Ia menagis karena tidak dapat menyelamatkan orang yang di cintainya.
“Yoraaa!!!” teriak Yesung.
“Oppa! Apa yang kau lakukan di situ? Mengapa kau berteriak oppa!? Tidak sopan sekali kau in! Kau menangis? Kekanakan sekali kau ini?” Jongwoon mendengar suara Yora. Ia berbalik dan mendapati gadis itu masih berdiri tegak di hadapannya. Ia segera menghampiri gadis itu dan memeluknya.
“Kau tidak apa-apa Yora? Gwenchana?”
“ Saengil Chukkae Hamnida.. Saengil Chukkae Hamnida.. Saranghaneun uri Jongwoon.. Saengil chukka hamnida!!! Saengil Chukkae Kim Jongwoon!!!”

Jongwoon POV

Aku masih memeluk Yora saat..
“ Saengil Chukkae Hamnida.. Saengil Chukkae Hamnida.. Saranghaneun uri Jongwoon.. Saengil chukka hamnida!!! Saengil Chukkae Kim Jongwoon!!!”
Aku mendengar mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Tapi? Untukku?
“Saengil Chukkae Chagi! Semoga panjang umur dan semakin sukses ya chagi! Happy aniversary too! Kau ingat ini hari jadi kita yang pertama?” tanyanya.
Ya tuhan, aku hampir saja melupakannya. “Gomapta chagi! Aku ingat. Tidak terasa ya, sudah satu tahun kita bersama.”
“Kau salah Jongwoon oppa! Kita sudah bersama sejak dua tahun lalu.” Ucapnya. “Kau terlalu sibuk sehingga tidak memperhatikan kesehatanmu. Bahkan lihat! Kau semakin terlihat kurus.” Sambungnya.
“Iya chagi, maafkan aku. Aku janji padamu tidak akan bekerja terlalu keras. Lagipula ini juga untuk kepentingan kita berdua.”
“Mwo? Apa yang kau katakan?” ups. Hampir saja aku keceplosan!
“Aniyo chagi. Gwenchanayo.” Jawabku.
Lalu aku dengar suara kembang api di atas kepala kami. Aku melihat Kibum membawa kue tart untukku.
“Happy birthday hyung! Kau sudah semakin tua! Bahkan umurmu menginjak usia ke 27! Cepatlah menikah! Oke? Dan beri kami keponakan yang lucu-lucu.” Aku dan Yora hanya terdiam mendengarnya. Jujur saja aku sangat malu. Aku yakin wajah ku dan Yora seperti kepiting rebus sekarang.
Kami semua merayakan ulang tahun dan hari jadiku di pinggir pantai. Betapa bahagiannya aku. Memiliki teman, sahabat, keluarga dan kekasih yang menyayangiku.

~FIN~

0 komentar:

Posting Komentar